JURNALISTIK - RIEF PHOTOGRAPHY
Apa yang kita lihat sehari-hari, kadang merupakan sesuatu kejadian atau moment yang indah, kejam, pedih, mempesona, mengharukan, dan ungkapan lainnya untuk mengungkapkan sebuah kejadian atau moment itu. Fotografer jurnalistik dituntut untuk merekam dan mengabadikan sebuah kejadian atau moment yang sering kita lihat sehari-hari. Butuh ketepatan, kesiapan, kemampuan skill, dan sedikit keberuntungan untuk mendapatkan sebuah foto jurnalis yang memiliki nilai estetik yang tinggi.
lahar dingin pasar desa "JUMOYO" dalam infra red
Kehendak sang pencipta terjakadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Bencana melanda bukanlah kehendak kita,tapi kehendak Tuhan untuk menyadarkan mahluknya untuk selalu ingat kepada-Nya. 16-1-2010,Pasar Desa Jumoyo adalah salah satu desa yang habis rata tertimbun longsoran material dari akibat ledakan gunung merapi yogyakarta. Desa ini rata tertimbun pasir yang sempat mematikan arus lalulintas kota antara jogja-magelang. photo by Rief Photography - Infra Red
menuai hasil

Setelah 4bulan lamanya menunggu panen, ahirnya para petani ini mampu menuai hasil jerih payahnya. Padi yang mereka panen merupakan penghasilan utama mereka, sebagian dari panen dijual yang terkadang dengan harga yang tidak sepantasnya mereka terima, sebagian lagi dikonsumsi sendiri bagi keluarganya dan saudara2nya. Foto by rief photography
the wedhoes

Dipagi hari disebuah halaman luas tempat para wedhoes / kambing mencari sarapan. Tampak makin eksotik dengan pancaran cahaya terobosan dari balik daun bambu. Sedikit olahan digital yang menambah kesempurnaan dari foto tersebut. Foto by rief photography
telogo werno

Telogo werno adalah obyek wisata yang terletak pada dataran tinggi dieng wonosobo. Telaga ini menampung air kimia yang berwarna hijau yang keluar mengalir dari pegunungan dieng. Photo by rief photography.
cemas

Kecemasan terhadap sesuatu yang tidak diharapkan, tampak sekali terbaca dari kerut wajah ibu ini. Foto by rief photography
microlet

Berjejer rapi dan teratur, microlet yang parkir sambil menunggu penumpang di samping pasar Wonosobo. Microlet adalah mobil penumpang sebagai sarana transportasi umum yang sering ditemui di daerah pegunungan Wonosobo. Foto by rief photography.
prajurit kraton

Prajurit kraton Yogyakarta, mereka dengan gagah berjalan untuk mengikuti upacara kraton kerajaan dibawah pimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono. Foto by rief photography.
the moment

Korban gempa jogja tahun 2006. Jeritnya adalah tangis kita, dukanya adalah cambuk kita untuk meringankan beban mereka. Semoga para korban diberi ketabahan dan kekuatan hati untuk menjalani hidup yang semakin berat unuk mereka tempuh. Foto by rief photography.
dua keluarga

Dipinggiran kota lama Jakarta tampak dua keluarga saling berinteraksi. Keluarga yang dimaksud adalah keluarga manusia yang saling bercengkrama sambil menikmati menu santap siang dan keluarga kucing yang asik menonton majikannya ngobrol sambil menunggu majikan membuang sisa-sisa makanan dari anak yang tampak asik menikmati menu makan siang. Foto by rief photography.
canda bocah

Canda tawa bocah pesisir pantai, tanpa beban hidup yang harus dipikul, mereka melepaskan ekspresi, bercengkrama dengan teman-teman sebayanya. foto by rief photography.
pemancing

Pantai parangtritis Yogyakarta selain sebagai obyek wisata, disana juga sebagai tempat para pemancing untuk mencari ikan demi mempertahankan hidup mereka dan keluarganya. Foto by rief photography.
terlelap diatas dagangan

Menunggu adalah hal yang paling membosankan, begitu pula yang yang dialami ibu penjual sembako ini. Saking lamanya menunggu pembeli yang datang, Ibu ini pun terlelap pulas diatas dagangannya. Foto by rief photography.
blues rawapening
"blues rawapening"
("pening" berasal dari "bening") adalah danau sekaligus tempat wisata air di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dengan luas 2.670 hektare ia menempati wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran.
Danau ini mengalami pendangkalan yang pesat. Pernah menjadi tempat mencari ikan, kini hampir seluruh permukaan rawa ini tertutup eceng gondok. Gulma ini juga sudah menutupi Sungai Tuntang, terutama di bagian hulu. Usaha mengatasi spesies invasif ini dilakukan dengan melakukan pembersihan serta pelatihan pemanfaatan eceng gondok dalam kerajinan, namun tekanan populasi tumbuhan ini sangat tinggi.
Menurut legenda, Rawa Pening terbentuk dari muntahan air yang mengalir dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh Baru Klinthing. Cerita Baru Klinthing yang berubah menjadi anak kecil yang penuh luka dan berbau amis sehingga tidak diterima masyarakat dan akhirnya ditolong janda tua ini sudah berlalu.
Rawa ini digemari sebagai obyek wisata pemancingan dan sarana olahraga air.
photo by Rief Photography 20D IRv9 lens Canon 10-22 USM